Web Server Paling Populer Dunia

Web Server Paling Populer Dunia

Web server adalah sistem (hardware & software) yang memproses layanan akses melalui protokol HTTP (protokol dasar yang digunakan untuk mendistribusikan informasi pada World Wide Web). Kali ini yang dibahas adalah software Webserver yang paling sering digunakan di dunia.

Apache adalah web server terpopuler dunia untuk sistem berbasis Linux selain tentunya IIS dari Microsoft untuk basis Windows. Berikut adalah web server Linux terpopuler yang perlu diketahui.

Open Source Web Server

Apache

Website: Apache
HTTP Server Apache adalah web server open source yang sudah diciptakan sejak tahun 1995 oleh Robert McCool - developer software asal Amerika Serikat. Dan sejak tahun 1999 Apache dibawah kendali Apache Software Foundation.

Hanya berumur 1 tahun, Apache sudah melesat menjadi web server paling populer di dunia sejak tahun 1996 sampai sekarang. Karena kepopulerannya Apache memiliki dokumentasi dan support paling luas termasuk menjamurnya software lain yang muncul kemudian sebagai pendukung Apache.

Fleksibel, powerful dan dukungan yang sangat luas itulah yan menjadikan Apache web server sebagai pilihan utama mayoritas sistem administrator. Salah satunya adalah kemudahan konfigurasi via .htaccess yang seakan telah membuat sistem/server administrator enggan beralih ke web server lain.

Salah satu software pendukung Apache yang paling populer adalah cPanel, control panel dengan GUI yang memudahkan konfigurasi dan maintenance web server Apache. Control panel Apache lainnya yang populer adalah DirectAdmin, Interworx (berbayar). Untuk Open Source tentunya ada Webmin, ISP Config, Vesta CP dan lainnya.


Nginx (Engine X)

Website: NGINX
Baru muncul pada tahun 2002, NGINX awalnya diciptakan oleh Igor Sysoev saat ia mengalami masalah menghadapi 10.000 concurrent connection (koneksi pada saat bersamaan). Setelah 2 tahun dipakai secara pribadi, pada tahun 2004 NGINX dishared untuk dipakai semua orang.

NGINX secara perlahan mulai disukai orang karena sangat 'ringan' - hanya membutuhkan resource server yang minim untuk bisa berjalan. Kekuatan utama NGINX ada pada kecepatannya dalam melayani konten statis (static content) yang jauh melebihi web server paling populer Apache.

Banyak orang tergiur dengan kecepatan dan rendahnya penggunaan resource NGINX tapi banyak pula yang enggan 'meninggalkan' Apache (terutama karena fleksibilitas dan kompatibilitasnya). Akhirnya muncul ide memakai keduanya sekaligus yaitu Apache tetap dipakai sebagai web server utama dibelakang dengan NGINX sebagai Reverse Proxy. NGINX sebagai reverse proxy dari Apache tampaknya ideal namun sebenarnya juga menambah problem baru yaitu kompleksitas yang semakin tinggi.

Webtivia sendiri lebih memilih memakai NGINX sebagai full web server tanpa menggunakan Apache sama sekali. Performa tinggi dan stabilitas yang solid menjadi alasan utama pilihan ini.


Lighttpd

Website: Lighttpd
Lighttpd (baca: lighty) adalah web server open source terpopuler ketiga sejak dirilis ke publik pada tahun 2003. Seperti NGINX yang 'ringan', saat ini Lighttpd dipakai oleh 1% dari seluruh domain web. Lisensi Lighttpd berada dibawah BSD dan bisa dijalankan di semua Operating System Unix dan Linux.

Seperti NGINX, Lighttpd juga juga adalah web server 'ringan' dan cepat yan sanggup melayani 10.000 klien secara simultan (concurrent connection). Faktor kurang besarnya komunitas dibandingkan NGINX menjadi salah satu kekurangan Lighty dibandingkan NGINX.


Cherokee

Website: Cherokee
Cherokee dirilis pada tahun 2010 dibawah lisensi GNU General Public (GPL). Ini adalah web server yang secara default sudah memiliki GUI (Graphical User Interface). Cherokee juga bisa dijalankan di Operating System Linux, Solaris bahkan Mac OS X dan Windows.

Cherokee sudah mendukung teknologi populer di dunia web server seperti FastCGI, SCGI, PHP, CGI, SSI, and TLS/SSL. Fitur menarik yang melengkapinya adalah Virtual Host, Authentication, Load Balancing dan kompatibilitas dengan log Apache. Hebatnya lagi Cherokee mendukung Zero Downtime saat web server lain membutuhkan restart untuk perubahan konfigurasi. Satu lagi, ia mendukung keamanan saat mendownload file (Secure Download) dengan men-generate URL sementara.

Komunitas Cherokee bisa dibilang paling kecil diantara yang lainnya. Umur yang masih muda juga mungkin menjadi salah satu faktor masih kurang banyaknya jumlah peminat.


Proprietary Web Server (Web Server Berbayar)

LiteSpeed

Website: LiteSpeed Tech
LiteSpeed Web Server (LSWS) adalah web server yang terkenal cepat dan ringan. Belum cukup, web server ini juga 100% kompatibel dengan Apache. LiteSpeed bahkan menggadangkan "Apache Drop-in Replacement Web Server" - yang menjadikannya web server alternatif bagi yang menginginkan performa tinggi untuk server yang menggunakan Apache. Bagi kalangan web hosting yang mayoritas menggunakan control panel populer seperti cPanel, Plesk atau DirectAdmin, kehadiran LiteSpeed sangat menolong bisnis mereka. Tentunya bagi yang ingin menggunakannya harus mengeluarkan dana lebih karena LiteSpeed adalah webserver berbayar.

LiteSpeed bahkan memiliki page caching sendiri yang powerful. Page Caching ini terintegrasi hanya untuk lisensi 2 CPU keatas-nya. LiteSpeed memang membagi lisensi-nya menjadi banyak edisi. Berikut adalah edisi lisensi LiteSpeed:

VPS Edition

  • VPS License (2 Gb RAM): Lisensi termurah dari LiteSpeed hanya untuk VPS dengan RAM 2Gb. Limitasi lainnya adalah lisensi ini dibatasi hanya untuk maksimal 500 concurrent connections.
  • Ultra VPS License (8 Gb RAM): Lisensi lanjutan untuk VPS yang memiliki RAM antara 2Gb sampai 8Gb. Concurrent Connection untuk edisi ini dibatasi untuk maksimal 800 concurrent connections.

Dedicated Server Edition

Untuk Dedicated Server / VPS dengan jumlah RAM melebihi 8Gb maka perhitungan lisensi adalah menurut core CPU. Core CPU disini tidaklah harus menurut jumlah core aktual CPU server pengguna. Jadi pengguna yang memakai Dedicated Server dengan Quad Core misalnya bisa saja menggunakan lisensi LiteSpeed untuk 1 core.

Jenis edisi:

  • 1 CPU
  • 2 CPU - dengan Page Caching
  • 4 CPU - dengan Page Caching
  • 8 CPU - dengan Page Caching